Kamis, 26 Maret 2009

PENANGANAN LIMBAH PETERNAKAN.

Latar Belakang Biogas

Bahan baker untuk keperluan industri atau rumah tangga baik yang berasal dari minyak bumi maupun bahan baker lainnya seperti batubara, kayu baker, arang dan lain-lainmakin lama makin langka hal ini disebabkan oleh meningkatnya perkembangan jumlah penduduk, kemajuan tehnologi, dan perkembangan industri yang menguras berbagai macam sumber energi.
Biogas adalah gas yang dihasilkan dari fermentasi feses (kotoran) ternak misalnya sapi, kerbau, babi, kambing ayam dan lainnya.

Latar Belakang Kompos

Kompos merupakan hasil fermentasi atau dekomposisi dari bahan organic seperti tanaman, hewan, atau limbah organik lainnya. Kompos yangh digunakan sebagai pupuk disebut juga pupuk organik.
Fermentasi kandungan unsure hara dalam pupuk organik relative lebih tinggi sehingga petani cenderung menggunakan pupuk ini. Namun belakangan ini harga pupuk organik seperti urea, TSP, dan KCL semakin meningkat harganya. Hal ini tentu saja menambah biaya bagi petani yang menggunakan pupuk tersebut.

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara atau teknik dasar dalam pembuatan pupuk organik ataupun biogas, sehingga cara-cara tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Manfaat Praktikum

Dengan adanya praktikum ini mahasiswa (i) dapat mengetahui bagaimana teknik dasar dalam pembuatan biogas maupun kompos, sehingga mahasiswa akan lebih terampil dalam penanganan limbah-limbah peternakan. Dengan adanya praktikum tersebut diharapkan para mahasiswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-harinya.

Metode Pembuatan Biogas
Bahan
1.Feses (kotoran) sapi.
2.Air
Alat-Alat
1.Jerigen.
2.Selang.
3.Baskom.
4.Gelas Plastik
5.Lilin/ Sabun.
6.Ember ukuran 8-10 liter.
7.Gayung.
Cara Kerja
1.Feses sapi dimasukkan kedalam ember sesuai dengan takaran yang sudah ditentukan kemudian dicampurkan dengan air sebanyak 8 liter.
2.Feses sapid dan air diaduk sampai merata sampai feses tersebut benare-benar mencair.
3.Feses sapi yang telah cair tadi dimasuikkan kedalam jerigen yang telah disediakan, kemudian jerigen tersebut ditutup rapat. Tutup jerigen dilubangi dan dihubungkan dengan selang plastic, untuk mencegah kebocoran pada lubang tersebut ditempelkan sabun cream ataupun lilin.
4.Untuk mengetahui ada tidaknya gas yang dihasilkan, selang yang telah dihubungkan dengan jerigen tersebut dihubungkan dengan cangkir plastic yang ditempatkan dalam baskom yang telah diisi penuh dengan air.
5.Kemudian pengamatan dilakukan setiap hari sambil mengukur tekanan udara/gas yang ada didalam cangkir tersebut.

Metode Pembuatan Pupuk Organik
Bahan
1.Pupuk Kandang 15 kg
2.Jerami 400 gr
3.Sekam Padi 500 gr
4.Dedak Halus 40 gr
5.Kapur 200 gr
Alat-Alat
1.Cangkul
2.Ember
3.Karung

Cara Pembuatan Kompos
1.Bahan-bahan yang tersebut diatas telah disiapkan pada tempat yang teduh dan ternaungi pada lantai semen.
2.Pupuk kandang ditaburkan pada lantai semen, kemudian ditaburkan sekam, dedak, dan kapur, kemudian ditambahkan dengan EM4 dan air sebanyak 2 liter.
3.Bahan-bahan tersebut diaduk samapai merata, kemudian ditempatkan pada satu tempat dan ditutup dengan karung plastic, sehingga udara dari luar tidak dapat masuk.
4.Pada hari ketiga kompos dilakuklan pembalikan kembali sambil melakukan pengukuran suhu, kemudian kompos tersebut ditutup kembali sampai rapat.
5.Pembukaan penutup pada kompos dilakukan pada hari ke-9.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan pesan anda